Senin, 01 Desember 2014

RESENSI NOVEL SANG PEMIMPI
OLEH SIDIQ FAUZAN / XII IPS 3


A. Identitas Buku

     Novel ini berjudul 'SANG PEMIMPI', hasil karya dari Andrea Hirata. PT Bentang Pustaka adalah yang menerbitkan novel ini dengan halaman yang berjumlah 292 halaman pada bulan Januari 2008.

B. Unsur Intrinsik
  •  Novel ini bertemakan tentang persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi
    kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi.
  • Tokoh utama yaitu Ikal mempunyai sifat baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka Bang Rhoma. Arai adalah seorang anak yang pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin, pantang menyerah. Temannya yaitu Jimbron anak yang polos, gagap bicara, baik. Pak Balia adalah seorang yang baik, bijaksana, pintar, sedangkan Pak Mustar bersifat galak, pemarah, berjiwa keras. Ibunya Ikal mempunyai hati yang baik, penuh kasih sayang, ayahnya Ikal juga bersifat pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana. Dan tokoh lain Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman, Taikong, Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak cik dan Laksmi adalah tokoh pendukung dalam novel ini.
  • Novel ini berlatar di beberapa tempat yaitu Pulau Magai Balitong, los pasar dan dermaga pelabuhan, di gedung bioskop, di sekolah SMA Negeri Bukan Main, terminal Bogor, dan Pulau Kalimantan. Waktu yang digunakan pagi, siang, sore, dan malam. Latar nuansanya ala gejolak remaja yang diselimuti impian-impian
  •  Dalam novel ini menggunakan alur gabungan (alur maju dan mundur). Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil sampai dewasa dan alur mundur ketika menceritakan peristiwa waktu kecil pada saat sekarang/dewasa.
  • Gaya penceritaan novel ini sangat indah yaitu kecerdasan
    kata-kata dan kelembutan bahasa puitis. 
    Selain itu, Novel ini ditulis dengan gaya bertabur metafora, penyampaian cerita yang cerdas dan menyentuh, penuh inspirasi dan imajinasi.
  • Sudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (akuan). Dimana penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.
  • Amanat yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah jangan berhenti bermimpi. Yang pada prinsipnya manusia tidak akan pernah bisa untuk lepas dari sebuah mimpi dan keinginan besar dalam
    hidupnya.

C.   Sinopsis

      Novel Sang Pemimpi menceritakan tentang sebuah kehidupan tiga orang anak Melayu Belitong yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron yang penuh dengan tantangan, pengorbanan dan lika-liku kehidupan yang memesona sehingga kita akan percaya akan adanya tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan kekuasaan Allah. Ikal, Arai, dan Jimbron berjuang demi menuntut ilmu di SMA Negeri Bukan Main yang jauh dari kampungnya. Mereka tinggal di salah satu los di pasar kumuh Magai Pulau Belitong bekerja sebagai kuli ngambat untuk tetap hidup sambil belajar.

Ada Pak Balia yang baik dan bijaksana, beliau seorang Kepala Sekolah sekaligus mengajar kesusastraan di SMA Negeri Bukan Main, dalam novel ini juga ada Pak Mustar yang sangat antagonis dan ditakuti siswa, beliau berubah menjadi galak karena anak lelaki kesayangannya tidak diterima di SMA yang dirintisnya ini. Sebab NEM anaknya ini kurang 0,25 dari batas minimal. Ikal, Arai, dan Jimbron pernah dihukum oleh Pak Mustar karena telah menonton film di bioskop dan peraturan ini larangan bagi siswa SMA Negeri Bukan Main. Pada apel Senin pagi mereka barisnya dipisahkan, dan mendapat hukuman berakting di lapangan sekolah serta membersihkan WC.

Ikal dan Arai bertalian darah. Nenek Arai adalah adik kandung kakek Ikal dari pihak ibu,ketika kelas 1 SD ibu Arai wafat dan ayahmya juga wafat ketika Arai kelas 3 sehingga di kampung Melayu disebut Simpai Keramat. Sedangkan Jimbron bicaranya gagap karena dulu bersama ayahnya.

D. Kelebihan dan Kelemahan Novel

Kelebihan dari novel ini adalah dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang secara sempurna. Hal ini tak lepas dari  penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual yang berkelas. Penulis juga menjelaskan tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi adegan, sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu
kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.

Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Hal itu disebabkan karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan pembaca yang haus akan novel yang bermutu.


Demikian resensi novel Sang Pemimpi semoga bermanfaat bagi pembaca.