Selasa, 17 Februari 2015

Kisah hebatku
Oleh Defa Fisagety

Namaku Siti Aminah. Ya,  nampaknya ndesit, tapi itulah nama pemberian orang tuaku. Kata emakku biar kelak aku seperti Ibunda Kanjeng Nabi: tegar, namun sumber kasih saying. Aku mempunyai kakak bernama Muhammad Fatan. Sering dipanggil Fatan. Aku tak tahu mengapa bapak memberi nama demikian. Sering dipanggil Fatan. Aku tak tahu mengapa bapak demikian. Konon kata guruku, nama itu berarti sang pembebas. Ya, mungkin bapak sangat mengharapkan kakakku menjadi pembebas kami dari belenggu kegetiran hidup yang tak pernah mau beringsut dari keluarga. Tetapi aku tidak percaya itu. Selama ini bapak tak pernah mengeluh dengan kekerean mendera.

            Aku memang bukan dari keluarga kaya yang berlimpah harta, yang mampu bermandikan uang dengan penuh kebahagiaan di dalam hidup. Tetapi aku dari keluarga yang hebat, ada dua orang tuaku yang selalu  mendoakan dan selalu memberiku semangat disaat kami terjatuh. Ribuan masalah aku hadapi di dalam keluarga ini, para lintah darat menggerogoti kantong-kantong orang tuaku. Namun ayahku adalah orang yang tangguh seperti pahlawan yang berjuang melawan setiap rintangan. Ayahku adalah seseorang yang bekerja di dalam bidang seni, sang pencipta keativitas dengan warna. Goresan-goresannya mampu menghasilkan rupiah yang berguna untuk menyambung hidup.
            Sedangkan ibuku adalah seorang pegawai di salah satu instansi, dia orang yang ulet dan pekerja keras. Dia melakukan pekerjaan rumah dipagi dan malam dan juga bekerja di siang hari tanpa lelah. Berjuang menghidupi kedua anaknya yaitu kakakku dan aku adalah beban yang cukup berat, namun mereka tetap tersenyum tanpa mempedulikan diri mereka sendiri. Kasih sayang orang tua itu sepanjang masa, dan tidak akan mungkin mampu aku balas dengan apapun. Aku hanya mencoba membalas dengan kepatuhan, kasih sayang, hormat, membaantu, dan mendoakan. Itulah wujud yang aku berikan kepada orang tuaku tersayang. Sedangkan orang tuaku melakukan sayangnya dari awal matahari terbit hingga sang fajar malu menampakkan dirinya, mereka bersabar menghadapi tingkahku dan kakakku ketika kami bertengkar, ya itulah kakak adik yang selalu rewel. Akan tetapi itu menciptakan kehangatan di dalam keluarga kami dan menciptakan heharmonisan yang mengajarkan rasa sayang dan juga kebersamaan.

            Aku bersekolah di salah satu SMA negeri yang ada di kotaku, yaitu Kota Magelang. Di tempat itulah aku menimba ilmu agar kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Aku mengambil jurusan ilmu pengetahuan social atau lebih akrab di sebut IPS. Di jurusan ini aku mendapatkan banyak sekali teman yang sanget sosialis dan saling menghargai satu sama lain. Banyak sekali keaakraban antar individu satu dengan yang lain. Aku mendapatkan banyak sekali ilmu di kelas, jika aku tidak mengerti aku akan mengejar guruku hingga aku sangat paham. Cara seperti demikianlah yang selalu orang tuaku ajarkan, supaya aku lekas paham atas materi yang di sampaikan.

            Disekolah ini aku juga tidak jarang mendapatkan prestasi kejuaraan, seperti kejuaraan di bidang seni. Tidak heran juga karena aku dialiri oleh darah ayahku. Aku sering mengikuti kejuaraan seperti lomba melukis, lomba poster, desain prangko, dan juga lomba tulis kaligrafi. Di situlah aku menggoreskan tinta emasku untuk membanggakan orang tuaku. Seni juga membuatku dapat hidup mandiri, kenapa aku berkata seperti ini, maksudnya adalah aku dapat menghasilkan barang yang bisa aku jual dan memperoleh rupiah. Aku membuat kaos-kaos yang aku desain sendiri, membuat lukisan, dan aku juga tidak jarang menggambari sepatu untuk mengangkat harga sepatu tersebut.

            Seperti itulah hobi yang aku kerjakan, aku menyukai hal tersebut karena pekerjaan yang menyenangkan adalah suatu hobi yang dibayar. Di luar kegiatan sekolah aku sering mengisi waktu luang dengan sekedar mendengarkan musik, mengobrol, dan juga bercanda dengan teman-temanku. Begitu indah masa-masa SMA ini. Kenangan seperti ini akan sulit untuk dilupakan, mungkin aku juga akan rindu kenangan itu.


            Ya itulah aku si Siti Aminah anak dari orang tua yang hebat. Semua tentangku dan semua kelebihan maupun kekuranganku akan aku perbaiki untuk dapat mengejar kesuksesan dan cita-citaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar