Parafrase Puisi “Tuhan
telah menegurmu”
Oleh Defa Fisagety
Tuhan telah menegurmu manusia dengan cukup sopan lewat perut
anak-anak yang kelaparan. Mereka menangis meminta pertolongan penuh harap.
Tuhan berharap kita yang mampu, agar memberi orang yang sedang membutuhkan. Kita
diajarkan untuk bersedekah lewat jalan Tuhan dan itulah jalan yang benar. Kita
belajar untuk berbagi satu sama lain.
Tuhan telah menegur kita lewat semayup suara adzan atau
mengajak kita agar menjalankan kewajiban kita sebagai umat islam untuk beribadah
solat, agar kita senantiasa meminta, ingat, dan bersyukur akan Allah yang
menjaga kita, member rezeki maupun nikmat. Kita diajak dan diajarkan untuk
bersujud dan memujinya lewat lantunan doa-doa solat.
Tuhan telah menegur dan mengingatkan kita dengan penuh
kesabaran yaitu dengan adanya bencana-bencana yang menimpa negeri kita,
Indonesia. Lewat gempa bumi yang berguncang hebat pada tahun 2006 di Kota
Yogyakarta. Kejadian itu menimbulkan banyak jutaan korban, banyaknyawa melayang
tertimpa bangunan-bangunan. Ada juga
kerugian harta, semua yang kita punya lenyap sekejap dalam tragedi
tragis itu.
Tuhan juga telah menegur kita dengan penuh kesabaran lewat
deru angin kencang yang meraung-raung mengobrak-abrik semua yang dilewatinya.
Contohnya angin bohorok yang menimpa Purbalingga dewasa ini. Semua orang
berteriak, menjerit, menangis, dan meminta penuh harap. Kita manusia tidak ada
apa-apanya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Jadi apakah kita manusia tetap akan mendongak keatas? Apa
kita masih akan sombong? Harusnya kita mendengar dan sadar akan kesalahan kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar